Ku pikir aku sudah terbang tinggi menggapai surga, walau tahu sebelah sayap tak lagi mampu mengepak, tak lagi bergerak
Ku pikir aku sudah berlari jauh mengejar pelangi, walau tahu kaki berganti derit roda yang lama kian meraung-raung lelah terus bergelinding tak ada tentu
Ku pikir aku sudah berenang bermil-mil jauh meninggalkan daratan, walau tahu tubuh hanya serupa batu yang diam, lalu tenggelam sampai dasar. Serupa batu yang jatuh, tak jua kembali ke permukaan
Ku pikir aku sudah banyak berceritakan bahagia, walau nyata aku bersemayam duka
Aku diam di sini, bergumul memori yang katanya bahagia tapi kenapa menyakitkan?
Aku diam di sini, memandangmu dalam bongkahan tanah yang masih merah
Aku diam di sini, meratapi kau yang telah pergi
Haruskah ku selesaikan semua masalah dengan “Ku Pikir”?
Ku pikir, aku akan bahagia
Aku diam di sini, bertanya dalam bisu
“Kenapa tak kau bawa aku bersamamu kala itu?”
Karena, aku akan bahagia tanpa “Ku Pikir”
Ku pikir,….. aku telah menggenggammu…….